Talent yang Beretika
Sebuah nasihat bagi yang ingin terjun ke dunia casting
(iklan, khususnya): pilih dan fokus dengan satu agency untuk semua castingan
yang diikuti agar terhindar dari konfik atau kesalahpahaman baik itu antara
talent dengan agency lain atau antar sesama agency.
Mengapa konflik tersebut bisa terjadi? Dan mengapa bisa konflik
antara agency satu dengan yang lainnya? Semua itu disebabkan kesalahpahaman
informasi yang didapat entah itu dari si talent sendiri ataupun agency
talentnya. Oleh sebab itu diperlukan etika untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan, lagi pula semua bisnis perlu etika dalam menjalankan
bisnisnya.
Berikut ini pengalaman penulis yang berhubungan dengan etika talent,
- Talent berharap di calling langsung oleh talentco/caster; banyak talent yang berpikiran kalo di calling langsung peluangnya lebih besar daripada datang diundang agency, asumsinya: bila di calling agency belum tentu file di jual ke klien sedangkan kalo di calling langsung oleh caster "pasti" dijual ke klien. Ada beberapa talent yang berprilaku seperti ini, jika ada info casting yang didapat dari agency dan caster bisa dipastikan akan datang gak membawa nama agency bahkan ada juga talent yang walaupun dapet info casting dari agency kemudian tahu siapa casternya dan datang di castingan tersebut tetap tidak membawa nama agency yang memberi info padahal si caster tidak mengundang personal yang bersangkutan.
Para agency itu tahu siapa aja talent yang memiliki type
seperti ini, bagaimana mereka bisa tahu? Agency yang memiliki jam terbang
tinggi biasanya menandai talent mana saja yang loyal terhadap agencynya, loyal
terhadap agency lain, talent suka gonta-ganti agency, dan talent yang jarang
pake agency saat casting. Selain itu sumber informasi juga berasal dari
caster/talentco yang bercerita kepada agency, tidak semua caster suka ada
talent yang seperti ini karena jangka panjang bisa berdampak terhadap job-job-nya
dimasa datang, tentu agency akan enggan membantu caster/talentco mengirimkan
talent jika ada yang berkelakuan tidak fair. Sudah ada beberapa caster
yang saat ini kesulitan mendapatkan talent karena para agency enggan
membantunya, nah daripada mengambil resiko jangka panjang yang dapat merugikan
diri sendiri maka mereka (baca: caster) bekerjasama saling menguntungkan
dengan agency.
- Titip absen; biasanya talent yang sering dapet job iklan merasa menjadi "orang penting", merasa berhak diprioritaskan di casting duluan ketika datang ke lokasi casting daripada talent lain yang datang lebih dahulu. Atau, main serobot antrian (biasanya dibantu oleh calonya eh salah... Maksudnya agencynya) tidak ada empati terhadap talent lain yang datang lebih awal dan antri dengan tertib, seolah-olah bangga baru datang kemudian bisa langsung masuk ke ruang casting kemudian langsung pergi setelah selesai. Talent-talent seperti ini sadar gak ya, kalo mereka jadi bahan gosip atau umpatan talent lain ketika meninggalkan tempat casting belum lagi sialnya ada talent yang menyorakinya saat menyerobot antrian bukannya akan jadi malu sendiri, namun sayangnya udah putus urat malunya.
Sangat sering terjadi kekacauan dilokasi casting akibat main
serobot masuk ruang casting, alasannya bermacam-macam: buru-buru, ada keperluan
lain, dll. Belum lagi diperparah beberapa oknum agency yang
berprilaku seperti calo di terminal maka akan menjadi tambah hiruk pikuk, maka
dengan itu diperlukan etika agar casting berjalan dengan tertib. Jika ada
keperluan lain (buru-buru) datanglah awal waktu saat antrian belum ramai atau
datang dihari lain saat tidak ada kesibukan, jika tidak bisa dengan kesadaran
diri tertib antri toh juga yang lainnya juga antri sehingga menghindari konflik
yang mungkin saja terjadi.
- Tanya info casting dengan agency X namun datang casting pakai agency Y; ini yang paling sering bikin konflik antara agency satu dengan yang lainnya. Beberapa alasan talent melakukan hal ini diantaranya agency Y sulit dihubungi sehingga bertanya kepada agency X, atau tidak dapat informasi yang cukup memuaskan dari agency Y sehingga bertanya kepada agency X, atau loyal kepada agency Y namun agency tersebut tidak ikut suatu job castingan sehingga talent bertanya kepada agency lain untuk informasi lebih detail. Agency X tentu tidak bisa terima bila ada talent yang berbuat "nakal" seperti itu, agency Y yang mungkin tidak terlibat langsung (atau malah gak tau permasalahannya) bisa kena getahnya di umpat agency lain padahal yang berbuat nakal tersebut talent bersangkutan.
Ini merupakan kesalahan fatal yang dilakukan oleh talent,
penulis (yang juga mengelola sebuah agency talent) beberapa kali mendapat kasus
seperti ini. Jika agency lain "mungkin" akan marah-marah karena
merasa dicurangi, kalo penulis biasanya hanya tidak memberikan info casting
lagi. Tidak rugi bagi talent jika tidak mendapatkan info casting dari (misal)
agency yang penulis kelola karena masih banyak agency lain yang akan memberikan
info casting. Namun perlu ada saling menghargai antara talent dengan agency,
jangan hanya memanfaatkan sumberdaya suatu agency namun tidak menghargai agency
tersebut. Bagi penulis, tidak memberikan info casting lagi merupakan hukuman
moral teringan yang diberikan, sanksi terberatnya menggunakan pengaruhnya untuk
meng-cancel si talent jika terpilih suatu job shootingan hal ini
juga tidak bisa sembarangan dilakukan jika sekedar tidak suka secara personal
(akan dibahas di artikel yang lain ;) ).
- Tidak menanggapi undangan casting; ini yang jadi trend saat ini dikalangan talent, mungkin maksudnya untuk menjaga perasaan agency yang mengundang tersebut karena sudah diundang duluan oleh agency lain, atau alasan gak ingin mennggunakan agency tersebut dan merasa lebih sreg pake agency lain, atau alasan-alasan lainnya.
Coba bayangkan jika kita bertanya kepada orang lain namun
yang bersangkutan tidak menjawab, sebel bukan?! Apalagi ditanya berkali-kali
dan tak satupun gak dijawab/ditanggapi, pasti kita merasa tidak dihargai.
Demikian juga agency, jika sudah mengundang secara personal berkali-kali namun
tidak sekalipun dijawab atau ditanggapi namun hanya sesekali pasti merasa
kecewa dan tidak dihargai. Tetaplah berkata jujur (tidak hanya diam) jika
mendapat undangan dari agency lain jika sudah menentukan pilihan agency yang
akan digunakan, tentu agency tersebut akan merasa dihargai karena menjawab
undangan walaupun jasa agency tersebut tidak digunakan.
- Talent merangkap jadi agency; prinsipnya tidak masalah jika ada kenalan yang pengen terjun ke dunia casting iklan dan menggunakan nama si talent (pembawa) sebagai agency, namun yang kurang etis adalah mengundang talent yang sudah ada untuk ikut suatu castingan. Mungkin tidak ada yang melarang, namun agency lain akan melihat si talent adalah kompetitor (baru) dan pasti akan masuk daftar blacklist semua agency untuk tidak diundang castingan-castingan lainnya.
Jadi kesimpulannya adalah: jadilah talent yang beretika baik
dan bertindak sebagai talent yang profesional. Maksudnya, berkata jujur saat
suatu agency mengundang casting (jangan hanya diam) bila tidak ingin/bisa pakai
jasa agency tersebut karena berbagai macam alasan (misal: sudah diundang oleh
agency lain, atau fanatik dengan suatu agency, atau alasan-alasan lainnya).
Jika alasannya, mungkin, bisa bikin sakit hati (misal: tidak kenal atau talent
tidak suka dengan agency tersebut karena gak puas dengan service-nya) maka
carilah alasan lain yang sekiranya tidak menyinggung perasaan. Tentu kita
merasa tidak dihargai (bahkan bisa tersinggung) jika mengajukan pertanyaan
namun tidak ditanggapi apalagi kita tahu yang ditanya mendengarnya (namun tidak
memberi jawaban). Bertindak profesional sebagai talent, tidak ambigu memilih
agency yang akan digunakan yang bisa berdampak konflik antara yang bersangkutan
(baca: talent) dengan agency atau malah membuat antar agency konflik. Jika
punya teman yang ingin terjun ke dunia casting (tentu harus goodlooking &
cameragenic) kenalkan ke salah satu agency talent (yang sekiranya bisa
dipercaya) agar terhindar dari salah paham.
Loyal terhadap salah satu agency untuk menghindari konflik kepentingan, jika tidak puas baru cari pengganti agency yang dapat dipercaya (dalam arti luas).
Akan sangat sulit seorang talent yang sudah lama
berkecimpung di dunia casting iklan untuk loyal ke satu agency saja karena
faktor pernah mendapat job shootingan dengan beberapa agency, akan terasa
"rikuh" (baca: tidak enak) jika memutuskan loyal dengan salah satu
agency. Bagi talent baru sangat disarankan sejak awal memilih salah satu agency
(yang dianggap bisa dipercaya - dalam arti luas) untuk mewakili kepentingannya
agar terhindar dari masalah-masalah yang sangat mungkin timbul dimasa
mendatang.
Talent yang Beretika
Reviewed by Budi Dwija Putra
on
08.49
Rating:
Tidak ada komentar: